Sekolah Rakyat Nduga Papua: Berdasarkan Resolusi Juli 2024 Memutuskan Belajar Bersama untuk Berpikir Kritis Kiri
“Pendidikan adalah alat pembebasan bangsa tertindas”- Paulo Ferreire
“Bangsa yang malas membaca buku dan buta Politik Resolusi adalah gampang ditipu oleh bangsa penindas”- Che Guevara Sang Resolusi Cuba
“Bangsa yang rendah dalam literasi adalah akan selalu rendah dalam peradaban” -Pramoedya.
Kami sekolah Rakyat mengamati dan menelusuri kalangan mahasiswa Papua di tanah air west Papua hampir 2 tahun (akhir 2023-2025) namun kami tidak menemukan mahasiswa Papua Barat yang bisa tertarik atau mengaplikasikan persoalan Papua Barat dengan seutuhnya.Dan tentunya rata-rata mahasiswa Pembacaan situasi saja tidak tahu, apalagi pemetakan geo politik. aturan diskusi saja masih tak ampur, apalagi mengadakan diskusi tentang revolusi. tidak tahu baca buku, apalagi mau mengadakan lapak baca buku dan bedah Buku.
Apakah ini semuanya bisa terjadi tanah air west Papua? Karena mungkin mahasiswa Papua banyak yang terhanyut dengan materi birokrasi didunia kampus atau sekolah sehingga otak mereka terbentuk dengan watak birokrat yang sistematis dan terstruktur. Atau mungkin karena mahasiswa Papua minimnya baca buku, kurangnya diskusi tapi seolah-olah segala sesuatu sok tahu dan mengerti padahal belum mengerti, memahami dan menguasai apa yang dia bicarakan?
Fakta adanya kami sekolah Rakyat Nduga Papua melakukan penelitian dan menemukan bahwa anak-anak muda Papua ada yang belum bisa baca, menulis dan ada juga yang sudah status mahasiswa tapi huruf B dibaca P dan terbaliknya. Ketingalan kemajuan manusia sama dengan ketinggalan dan kemajuan suatu bangsa. Kerendahan SDM sama dengan kerendahan suatu bangsa. Kebodohan, kebutahan,ketidaktahuan, kemalasan dan Ke tidak kritisan berpikir adalah bangsa yang menciptakan penindasan didalam penindasan, perbudakan di dalam perbudakan dan penjajahan didalam penjajahan karena bangsa itu bodoh, buta, malas dan tidak bisa berpikir kritis.
Persis seperti apa yang dikatakan oleh Karl Marx bahwa “Ketidaktahuan tidak akan menolong siapapun”.Bahasa kami adalah ketidaktahuan anda, anda tidak akan menyelamatkan bangsamu dan pembebasan orang-orangmu Papua Barat dari cengkeraman kolonialisme, kapitalisme, imperialisme dan militerisme.
Kami sekolah Rakyat Nduga Papua melihat dari situasi kurangnya literasi kalangan mahasiswa Papua, maka kami berdasarkan Resolusi Juli 2024 Deklarasi Sekolah Rakyat Nduga Papua memutuskan dan menetapkan untuk belajar kerangka bepikir kritis sistematis dan menguasai serta mempelajari materi dalam Sekolah Rakyat bersama sebagai berikut adalah: Pembacaan situasi (Lokal, Nasional dan Internasional), Investigasi Sosial dan analisis klas (ISAK), Pendidikan Kritis Konsep Paulo Freire, Sejarah Perjuangan Rakyat Papua Barat, Sejarah Gerakan mahasiswa Papua, Asal Usul Penindasan Perempuan dan Ham dan Hak Menentukan Nasib Sendiri.
Beberapa materi-materi diatas merupakan bukan materi pendidikan politik melainkan ilmu pengetahuan yang harus mempelajari dan memahami secara bersama dalam Sekolah Rakyat Nduga Papua dan apabila kami sekolah Rakyat memiliki Gedung Yayasan Sekolah Rakyat Nduga Papua maka materi-materi ini tidak dihilangkan melainkan diterapkan dan dilanjutkan.
Tentunya sesuai dengan kebutuhan sekolah Rakyat maka dikemudian hari materi akan menambahkan dan menguranginya materi-materi ini tidak tetapkan sehingga suatu waktu akan berubah dengan keputusan Resolusi Juli 2024.
Demikian intruksi sekolah Rakyat Nduga Papua untuk belajar bersama ini, disampaikan atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan Terimakasih!
Nduga Rimba, 3 Maret 2025
Tulisan penggerak Sekolah Rakyat Nuwi Nindi Yuguru Nduga Papua