Sunday, 4 May 2025

Refleksi Bagi Perempuan yang merupakan bagian dari kaum tertindas sepanjang Abab.!!

-Revolusi dan pembebasan perempuan berjalan beriringan. Kita tidak berbicara tentang emansipasi perempuan sebagai tindakan amal atau luapan rasa belas kasih manusia. Itu adalah kebutuhan dasar agar revolusi menang. Perempuan menopang separuh langit lainnya

 

Posting Media Karungguwene.com ditulis oleh komrad: Marten madai 3, Maret 2025 Nusa Tenggara Barat 

 

Refleksi Bagi Perempuan yang merupakan bagian dari kaum tertindas sepanjang Abab.!!

Pengantar

Penindasan dan perbudakan terhadap perempuan ini sangat mengesankan dari abad ke abad, sepanjang sejarah manusia di dunia ini mulai dari massa komunal primitif hingga hari ini.

Perempuan selalu dijadikan sebagai sesuatu yang harus dipermainkan ibarat sebuah bola voli yang sedang di mainkan oleh 12 pria sesuka hati sepanjang abad. Kami telah menyaksikan bagaimana perjuangan kaum perempuan untuk bebas dirinya dari segala bentuk penindasan. Maka dari itu tulisan ini merupakan sebuah bahan bacaan dan refleksi untuk kita semua baik laki-laki maupun perempuan. Karena beberapa hari lagi kita akan menuju pada hari perempuan sedunia (international women’s day) Oleh sebab itu tulisan ini juga sebagai sebuah sapaan/ucapan selamat memperingati hari perempuan sedunia pada 8 Maret 2025.

 

Tujuan penulis disini saya menuliskan sebuah pandangan ini bertujuan untuk mendorong kaum tertindas untuk terus membaca berkarya sesuai kehendak ugatamee (sang pencipta) dan terutama kepada perempuan Papua, dengan harapan agar dengan tulisan ini para membaca bisa memperoleh hal-hal yang bermanfaat bagi kalian. Terutama kepada perempuan Papua agar mampu untuk menumbangkan sistematis patriarki, kapitalis dan membawah suatu perubahan yang sangat besar bagi tanah air west Papua dan terhadap perempuan itu sendiri.

Pembahasan 

Cikal bakal penindasan terhadap kaum perempuan.?

Penindasan dan perbudakan terhadap perempuan ini sangat mengesankan abad demi abad perempuan selalu dijadikan sebagai sesuatu yang harus dipermainkan ibarat sebuah bola voli yang sedang di mainkan oleh 12 pria sesuka hati.

Ketika kita berbicara tentang Penindasan terhadap perempuan itu maka kita akan melihat cikal bakal terjadi perbudakan dan penindasan terhadap perempuan Menurut Hendri Morgan telah dilakukan sejak zaman berburu meramu, lebih tepatnya pada fase barbarisme. Pada fase ini telah muncul konsep kepemilikan yang dikuasai oleh institusi keluarga.

Menurut Hendri Morgan telah dilakukan sejak zaman berburu meramu, lebih tepatnya pada fase barbarisme. Pada fase ini telah muncul konsep kepemilikan yang dikuasai oleh institusi keluarga. Oleh sebab itu penindasan terhadap perempuan pada saat komunal primitif hingga saat ini sangat berbeda jauh dengan penindasan di zaman globalisasi hari ini. Menurut Karl Marx. penindasan kaum perempuan adalah bagian dari penindasan kelas dalam hubungan produksi. Feminisme Marxis menganalisa jalan atau cara perempuan dan gender lain dieksploitasi, di opresi, atau didiskriminasi, melalui kapitalisme dan kepemilikan individual dari properti pribadi.

Pemikiran yang seperti itulah pada akhirnya melahirkan suatu gerakan untuk membebaskan perempuan dari penindasan atau yang dewasa ini lebih dikenal dengan gerakan feminisme, dalam gerakan feminisme ada banyak aliran gerakan feminisme namun disini kami akan lebih fokus aliran feminisme marxis.

Kita semua telah menyadari bahwa dari zaman ke zaman akan terus terjadi Penindasan dan perbudakan terhadap perempuan itu. walaupun kita tahu dengan sikap setiap perempuan yang selalu benar atas kesalahannya. Oleh karena itu lalu kenapa perempuan tidak mampu melawan dan mengakhiri penindasan itu..?

Perempuan bukan tidak mampu untuk melawan, namun dalam globalisasi ini kaum perempuan telah dan sedang dicekik oleh sistem sistem kapitalisme dan kepemilikan individual, hal ini salah seorang aktivis perempuan bernama Alexandra kollontai telah menyadari sehingga dalam artikelnya yang berjudul komunisme dan keluarga dia menganalisis bahwa membebaskan perempuan dan laki-laki dari peran hierarkis tradisional mereka, komunisme akan membebaskan perkawinan dari “perbudakan perkawinan di masa lalu” yang memungkinkan pasangan untuk berkembang dalam perkawinan egaliter yang didasarkan pada cinta dan kepercayaan bersama. Seperti yang ditulis Kollontai pada tahun 1920:

Negara buruh membutuhkan hubungan baru antara kedua jenis kelamin, sebagaimana kasih sayang yang sempit dan eksklusif dari seorang ibu kepada anak-anaknya sendiri harus meluas hingga meluas kepada semua anak dari keluarga besar proletar, maka perkawinan yang tidak dapat dipisahkan yang didasarkan pada perbudakan terhadap perempuan digantikan oleh persatuan bebas dari dua anggota negara buruh yang setara yang dipersatukan oleh cinta dan rasa saling menghormati. Sebagai ganti keluarga yang individual dan egois, akan terbentuk keluarga besar buruh yang universal, di mana semua buruh, laki-laki dan perempuan, akan menjadi kawan seperjuangan. – Alexandra Kollontai (1920), Komunisme dan Keluarga.

penindasan dan perbudakan terhadap perempuan ini terus terjadi mulai dari fase komunal primitif hingga hari ini pada abad ke 21 ini, penindasan dan perbudakan itu malah secara sistematis dan masif. Dibawah ini kita akan melihat Penindasan yang dirasakan oleh perempuan adalah sebagai berikut.

pada perkembangan zaman saat ini. Ternyata, diskriminasi, ketidaksetaraan dan ketimpangan kuasa tak hanya terjadi berdasarkan gender dan jenis kelamin, tapi juga pada beragam identitas seperti ras, kelas sosial, orientasi seksual, dan praktik budaya.

Dapat berupa kekerasan fisik, seksual, dan psikologis. Penindasan ini juga dapat berupa diskriminasi dan beban ganda dalam rumah tangga.

Begitu pun juga demikian dalam sistem kapitalisme terjadi karena perpaduan antara kapitalisme dan patriarki. Perempuan mengalami marginalisasi dan diskriminasi dalam berbagai aspek kehidupan, seperti pekerjaan, reproduksi, dan tubuh.

Kita telah menyadari bahwa penindasan itu terus terjadi dan sikap dasar perempuan pada umumnya adalah dia akan berusaha untuk memperoleh kemenangan namun bagaimana dengan pelawan saat ini. Hal ini kita bisa melihat kembali dalam pandangan Karl Marx dan Hendri Morgan bahwa penindasan itu berawal dari perjuangan kelas sebagai mana yang dijelaskan dalam teori determinasi biologi Bahwa laki laki mempunyai penis dan perempuan mempunyai vagina, sehingga dalam kehidupan sehari-hari umat manusia, Penis dianggap sebagai organ yang lebih penting dibanding vagina. Sehingga Akibat dari adanya pemikiran ini lahirnya budaya sunat perempuan yang pada akhirnya menyebabkan perempuan hanya menjadi “pelayan” yang tidak berhak atas otoritas tubuhnya. Sejarah penindasan dan gerakan perempuan 2020.

Pada jika kita melihat pada era globalisasi ini maka perjuangan kelas bukan hanya sebatas kata-kata melainkan sesuatu yang harus kita perhatikan secara serius untuk memperoleh kebebasan sejati tanpa kelas. oleh sebab itu kaum perempuan harus menyadari soal kesenjangan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari ini bahwa perempuan mampu melawan untuk kemenangan sebab perempuan selalu benar namun tidak dengan penindasan terhadap Kamu perempuan ini. Penindasan terhadap perempuan di era globalisasi ini sangat sistematis dan masif semua ini telah dan sedang dikontrol oleh sistem kapitalisme sehingga para wanita tidak dapat memperoleh kebebasan sejati. Misalnya dalam kasus pelecehan seksual kaum wanita tidak dapat memperoleh keadilan walaupun katanya Indonesia negara hukum, dan yang perlu kita ketahui bahwa hukum itu adalah seperangkat alat atau aturan yang diciptakan oleh segelintir orang demi memperoleh kejayaan.

Di Indonesia yang merupakan negara hukum yang berkaitan dengan perlindungan hak-hak perempuan ini telah terlindungi dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS) mengatur perlindungan perempuan dari tindak kekerasan seksual.

Pasal-pasal dalam UU TPKS pasal 414 sampai dengan Pasal 422 mengatur tindak pidana kekerasan seksual Pasal 76d mengatur larangan melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa anak melakukan persetubuhan.

Sehingga yang menjadi pertanyaan untuk perempuan Bahwa apakah kalian para perempuan pernah merasakan keadilan itu.? Atau ka tidak pernah merasakan keadilan di negeri ini.?

Semua ketidakadilan yang terjadi terhadap perempuan di Indonesia ini adalah wajar karena kapitalisme berperan secara sistematis untuk mengontrol setiap langkah dan gerak gerik sehingga kaum perempuan tidak bisa berbuat apa-apa tanpa teori yang kuat, dan juga secara individual. Oleh sebab itu sangat penting untuk menyiapkan amunisi secara individual dan kelompok untuk menumbangkan sistem kapitalisme ini. Karena dengan sistem kapitalisme ini.?

Dalam keluarga pun perempuan selalu dijadikan sebagai seorang pembantu para lelaki di rumah itu atau keluarga itu.

Dalam sistem kapitalisme perempuan dijadikan sebagai model iklan untuk mempromosikan produk terbaru para kapitalis itu sendiri.

Mengapa kapitalisme jadi perempuan sebagai model iklan, Karena perempuan adalah magnet yang bisa menarik ribuan orang, tergantung pada pada perilaku, jika perempuan itu berperilaku baik maka dia mampu membawa ribuan orang itu ke dalam hal-hal dan positif artinya baik untuk membawah suatu perubahan yang sangat besar dan memberikan teladan yang baik kepada banyak orang dan terutama kepada orang-orang disekitarnya. Begitu pun sebaliknya ketika perempuan itu sifatnya buruk maka wajar jika perempuan itu disebut racun dunia. Karena mampu untuk membawa ribuan orang ke juran.

 

Sehingga untuk menumbangkan sistem kapitalisme barbarisme sang revolusioner cuba iya mengingatkan kepada kaum tertindas bahwa negara/orang yang tidak tahu membaca dan menulis gampang di tipu, untuk memperbudak dan menindas kita. Oleh sebab itu sangat penting untuk budayakan membaca, menulis diskusi dan aksi perlawanan sebab wanita yang giat membaca adalah makhluk yang paling berbahaya di dunia ini.

 

Kesimpulan 

Sehingga dari sini kita bisa melihat bahwa di erah globalisasi ini kita penindasan terhadap kaum perempuan ini secara sistematis dan masif oleh sebab itu Lisa kleypas menyarankan bagi kaum perempuan untuk menjadi bijak, dan tidak usah sama seperti hawa yang terjerumus dalam kegelapan iblis namun dia menegaskan bahwa seorang perempuan janga pernah tertekan seperti tanah liat tetapi jadi sebagai tanah subur, dengan pupuk yang terkandung dalam tanah tersebut mampu untuk menumbuhkan segala tumbuhan di dunia ini untuk bertumbuh dan menghasilkan banyak buah yang berlimpah sebab seorang perempuan dia mampu menyusui bayinya dengan penuh kesabaran, dan harapan. perempuan juga mampu untuk tumbuhkan tanaman yang ada di ladangnya dengan penuh ketabahan untuk mewujudkan impian yang dia tunggu tunggu, Sebab sabar adalah subur.

Suatu revolusi tanpa perempuan tidak bisa terjadi oleh sebab itu kita bersabar dan membaca dan menulis dalam rangka persiapan amunisi menuju revolusi sosialis karena perjuangan kelas merupakan penyebab utama yang melahirkan penindasan dan marginalisasi terhadap perempuan. Hendri morgan menganalisis bawah penindasan ini berawal dari fase barbarisme, yang dimana muncul sebuah konsep tentang kepemilikan dalam institusi keluarga. Sedangkan karl marx penindasan kaum perempuan adalah bagian dari penindasan kelas dalam hubungan produksi.

 

Sumber referensi 

“Beban Ganda dan Komodifikasi Perempuan dalam Kapitalisme” https://mapcorner.wg.ugm.ac.id/2018/04/beban-ganda-dan-komodifikasi-perempuan-dalam-kapitalisme/.

“Hak Perempuan dan Kesetaraan Gender • Amnesty International Indonesia” https://www.amnesty.id/referensi-ham/amnestypedia/hak-perempuan-dan-kesetaraan-gender/03/2021/#:~:text=Di%20Indonesia%2C%20perempuan%20masyarakat%20adat,lebih%20tinggi%20dibanding%20perempuan%20lain.&text=Ketimpangan%20inilah%20yang%20menjadi%20asal,yang%20mengakar%20sejak%20masa%20lalu.

 

Writing komrad: marten madai posting Gerakan Revolusioner S P  Medan juang 03/03/2025 hapuskan_penindasan terhadap perempuan

Selamat membaca semoga bermanfaat (**)