Kronologi 17 januari 2025 Inga kini February 2025 Operasi Militer di Desa Yuguru, Distrik Mebarok, Nduga Papua Pegunungan.?

Kronologi 17 januari 2025 Inga kini February 2025 Operasi Militer di Desa Yuguru, Distrik Mebarok, Nduga Papua Pegunungan
Sekitar 32 Helikopter TNI AU turun di Gunung Nalkuru (bikin camp) untuk melakukan operasi militer di Kampung.
Tidak diketahui secara pasti berapa jumlah personel yang berada di Gunung Naikuru yang kami ketahui Hellycopter 32 sejak tanggal 17 Januari 2025
Aparat Militer kemudian pergi ke gunung WARU atau Mbalbera melewati kali Merame yang merupakan gunung yang tinggi untuk melakukan pemantauan lokasi untuk operasi di Kampung Yuguru lapangan Yuguru dengan siaga tiga 3 Helikopter dari timika menuju ke kampung Yuguru distrik Mebarok kab nduga Papua pegunungan.
Setelah melakukan pemantauan itu, militer kemudian membagi 3 komando, satu komando lewati sungai WARU, Satu komando lurus Menuju ke bandara Yuguru, satu komando melewati sungai Erenggen Merek. Lalu mereka siaga setelah itu turun ke lapangan Yuguru tanggal 24 Januari 2025.
Kemudian pada tanggal 25/26 Januari 2025 Seorang Ibu bersama anak-anak disekitar lapangan dikagetkan dengan kehadiran militer dengan senjata lengkap. Sekitar jam 5.00 subuh pagi Aparat militer bertanya lokasi Kepala Distrik dimana desa-desa dimana dan kepala suku berada dimana.? Masyarakat tersebut pertanyaan TNI tidak menjawab karenakan belum bisa speak bahasa Indonesia Ibu-ibu yang trauma dengan operasi militer menjawab tidak mengetahui keberadaan NUS Kepala Distrik dengan Klasis Yuguru serta tokoh intelektual di Yuguru.
Setelah itu militer melakukan aksi dengan kekerasan rasisme, Intimidasi, kriminalisasi meminta warga untuk berkumpul di lapangan pada tanggal 28 januari 2025 sekitar pagi bersama masyarakat Namun, hanya aparat yang boleh mempublikasikan. Sementara rakyat Papua tidak bisa mengambil gambar. Pengambilan gambar hanya bisa dilakukan secara diam-diam tanpa sepengetahuan aparat.
Militer membakar tiga Rumah dan semua honai dibongkar. Rumah Sakit masyarakat Yuguru dijadikan Kodim atau markas tentara. Selain itu mereka juga mengambil dan memakan ayam dan babi milik warga Yuguru.
Pos 1 Barat, Post 2 Utara dan Pos di RS masyarakat.
Masyarakat mengungsi ke dalam hutan-hutan akibat operasi militer. Sekarang hanya tersisa sedikit masyarakat di Yuguru yakni masyarakat sekitar lapangan.
Sehingga agar masyarakat tidak ketakutan dan bisa hidup TNI Polri harus keluar dari Kampung Yuguru. TNI hanya membuat rakyat Papua mengingat trauma kejahatan pelanggaran Hak Asasi Manusia.
Sebelumnya Pada Tanggal 7 Desember 2024 kemarin TNI/POLRI melakukan pengeboman rumah warga di Distrik kroptak Kabupaten Nduga Papua pegunungan.
Kejadian itu membuat 13 unit rumah yang dibakar dan masyarakat sekitar dengan jumlah 200 Lebih jiwa mengungsi. Setelah itu mereka membangun 3 pos militer kampung kroptak Nduga Papua pegunungan
Dan beberapa hari kemudian Ada pasukan TNI/POLRI dengan menggunakan 3 Helikopter yang mendarat di kampung yuguru Dan melakukan pendropan militer TNI/POLRI Sekitar 32 Lebih antar jemput. Sampai saat ini masyarakat di yuguru Masih dalam trauma, tekanan Atas Kehadiran TNI/POLRI.
Sekitar di kampung Yuguru TNI-Polri yang menguasai dan masyarakat dalam trauma, dan TNI-POLRI mengatakan kami tidak akan balik melainkan kami akan bersama-sama dengan masyarakat Yuguru untuk membangun infrastruktur dan fasilitas umum dalam hal ini pembangunan, sekolah, melancarkan pesawat dan lain sebagainya ujar saat kumpulkan masyarakat.
Informasih ini kami buat karena operasi militer terus menerus terjadi di Papua Nduga sejak 2018 Inga kini maka dari itu kami memohon pihak mendia maupun pemerintah perhatian dan kerjasamanya agar masyarakat bisa aman seperti biasa.
Wene Karunggu 9 February 2025 Nduga rimba’